Maraknya penggunaan ponsel pintar di Indonesia telah membuat tren baru di kalangan masyarakat. Fitur short message service, atau populer dengan istilah SMS, sudah mulai digantikan oleh Instant Messenger (IM).
IM ini sudah populer di beberapa produk ponsel pintar, seperti BlackBerry Messenger, iMessage, Wechat, LINE, WhatsApp, Viber, dan banyak lainnya.
Namun, pengaruh IM belum terlalu terasa di Indonesia, karena penetrasi ponsel pintar belum merata, mayoritas penduduk masih menggunakan ponsel fitur (feature phone).
Saat ini, menurut Erik Meijer, Director and Chief Commercial Officer Indosat, pelanggan yang menggunakan SMS masih sangat banyak, sementara pengguna IM di perangkat ponsel pintar pun tumbuh pesat.
"Dua fitur berkirim pesan singkat itu masih sama-sama tumbuh," kata Erik kepada VIVAnews di Kantor Indosat, Jakarta, 22 Mei 2013.
Erik memproyeksi, lima tahun ke depan jumlah pengguna SMS akan jauh berkurang, seiring jumlah pengguna ponsel pintar yang bertumbuh pesat.
"Sekarang traffic SMS memang belum turun. Tapi, nanti SMS pelan-pelan akan digantikan dengan peningkatan jumlah penggunaan data," jelas Erik.
Senasib dengan Fax
Mengantisipasi tren itu, Indosat akan meningkatkan teknologi dan kapasitas jaringan data, misalnya ambil ancang-ancang untuk "hijrah" ke 4G LTE.
"Turunnya jumlah pengguna SMS itu sangat normal. Dulu, masih banyak orang menggunakan fax dan telex, tapi sekarang jarang sekali ditemukan, sudah digantikan dengan sesuatu yang baru, seperti e-mail," ujar Erik.
"SMS pun mengarah ke sana. Dulu, SMS heboh, saat ini belum berubah. Nanti, secara perlahan SMS ditinggalkan dan digantikan oleh instant messenger," terang dia.
Untuk mengantisipasi pergeseran tren baru dalam penggunaan fitur pesan singkat, Indosat sudah bekerja sama dengan BlackBerry, WhatsApp, dan beberapa IM lain, yang masih dalam tahap penjajakan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon